Berbagi Ilmu
Wednesday, March 31, 2021
Revolusiku Tahun 2021 adalah Lulus Kuliah
Tuesday, August 4, 2020
Tani Masa Kini
Lain lagi dengan Shofyan Adi Cahyono, salah satu Duta Petani Milenial asal Semarang. Ia memulai bisnis sejak usia belasan tahun. Ia juga mengalami jatuh bangun dalam bisnisnya. Sekarang Shofyan merupakan Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Citra Muda dan pendiri P.O Sayur Organik Merbabu (SOM) sekaligus Konsultan pertanian. Dia juga menjadi fasilitator dan Asesor pertanian Organik di Lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian Organik (LSPPO) Jakarta. Shofyan memulai bisnis menjual sayur organik sejak 2014. Kini P.O Sayur Organik Merbabu (SOM) yang digagasnya sudah memasarkan 50 jenis sayuran organik kesejumlah daerah di pulau Jawa hingga Kalimantan bahkan sampai ke negara Singapura dengan omzet mencapai Rp60 juta sebulan.
Ketiga contoh petani milenial diatas tidak terlepas dari peran Kementrian Pertanian. Kementrian menggagas Duta Petani Milenial untuk mengajak kaum milenial Indonesia tidak gengsi untuk terjun ke dunia pertanian. Hal ini dikarenakan peluang usaha untuk ekspor produk pertanian sangat menjanjikan. Kementan menargetkan mencetak 1 juta petani milenial setiap tahun. Jumlah petani milenial sekarang kurang dari 1.000, sehingga memerlukan usaha yang sangat besar untuk merealisasikannya.
Salah satu kebijakan untuk mendukung petani milenial adalah mengubah Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Perubahan berhubungan dengan kurikulum yaitu awalnya kurikulum berisi 60 persen teori sekarang kurikulum didominasi 70 persen praktik. Polbangtan juga mendorong mahasiswanya menjadi petani milenial dengan memberikan bantuan modal sekitar 15-30 juta rupiah bagi mahasiswa yang tertarik menjadi agropreneur.
Kebijakan program yang lain yaitu pemberian bantuan berupa benih atau bantuan ternak serta alsintan kepada kelompok tani milenial. Sebelum mendapatkan bantuan, kelompok tani milenial terlebih dahulu diberikan pembekalan sesuai dengan bidang pertanian yang ditekuninya. Kebijakan lainnya adalah merangkul santri untuk membangun pertanian melalui kegiatan bertajuk Santri Tani Milenial. Program santri tani milenial oleh Kementan sangat baik untuk menambah semangat regenerasi petani sekaligus membangun kemandirian pertanian berbasis pesantren.
Program duta tani milenial dan
santri tani milenial yang digagas oleh Kementrian Pertanian ini diharapkan
mampu membuat generasi muda tidak malu lagi jika terjun di dunia pertanian, karena
petani sekarang tidak identik lagi dengan kucel dan kotor lagi. Bahkan adanya Duta
Petani Milenial tersebut memberikan contoh nyata kepada masyarakat untuk tidak
memandang sebelah mata sektor pertanian karena memberikan manfaat baik dari
segi sosial, ekonomi serta kesehatan.
Lantas apa yang terjadi dengan sektor pertanian saat wabah Covid 19 ini melanda dunia? Justru sektor pertanianlah yang menjadi salah satu sektor yang akan bertahan dalam pandemi ini karena pangan merupakan kebutuhan pokok hidup manusia. Hanya saja perlu beberapa adaptasi bagi pelaku usaha bidang pertanian. Beberapa proses adaptasi tersebut antara lain merubah sistem pemasaran menjadi sistem online. Salah satu aplikasi online bidang pertanian yaitu RegoPantes via Website, Android, iOS dengan wilayah antar yaitu Jabodetabek. RegoPantes adalah platform e-commerce di mana konsumen bisa belanja sayur, buah, beras, bumbu dapur, hingga produk jadi seperti jus. Uniknya, RegoPantes juga mempromosikan profil petani lokalnya, sehingga ahu dari petani mana kamu membeli sayur dan buah di RegoPantes. Selain itu ada juga aplikasi lain seperti Sayurbox, Brambang, Kecipir, Tanihub, Tukangsayur.co, Carisayur, Nyayur dan lain-lain. Aplikasi tersebut dapat dengan mudah didownload via HP sehingga memudahkan onsumen untuk membeli. Begitu juga petani, memudahkan untuk menjualkan hasil produknya secara online tanpa harus bertatap muka dengan pembeli.
Proses adaptasi berikutnya adalah selalu mengupgrade diri dengan mengikuti pelatihan maupun belajar dari pengalaman orang lain. Beruntung selama pandemi ini banyak sekali webinar online yang dapat diikuti secara gratis dengan menggunakan HP atau laptop. Beberapa webinar yang dimaksud adalah webinar pembuatan pupuk hayati, pembuatan pupuk organik, hidroponik, kultur jaringan, kiat sukses berbisnis jamur dan lain-lain. Webinar ini umumnya diselengarakan oleh Kementrian Pertanian, Perguruan Tinggi, maupun instansi lain bertujuan untuk memberikan pembelajaran bagi petani maupun masyarakat untuk dapat meningkatkan skill pertanian maupun berbisnis pertanian selama pandemi ini. Dengan demikian pelaku usaha pertanian dapat bertahan serta dapat meningkat kesejahteraannya selama pandemi ini.
Sumber:
https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=3746
https://www.tribunnews.com/regional/2020/07/02/petani-melon-di-kudus-bikin-ganjar-terpukau